Minggu, 30 Juni 2013

memoar

"Tulisan ini untuk ikut kompetisi @_PlotPoint: buku Catatan si Anak Magang Film "Cinta Dalam Kardus" yang tayang di bioskop mulai 13 Juni 2013."

selain dihati, disini tempat aku menyimpan rapi mimpi, menyimpan rapi kenangan, dan segala untaian tentang  cinta..
tak terasa, kotak kuning memori ini sudah 4 tahun berdiam diri diatas almari kamarku, kotak itu menyimpan rapi seluruh harta karun kenanganku, ia tak pernah sedikitpun menarik untuk dibakar ataupun dikembalikan.

andai kau tahu, aku masih menyimpan rapi kenangan-kenangan kecil yang mulai pertama kita rajut, aku masih menyimpan rapi karcis parkir tempat pertama kita jalan, masih menyimpan rapi bekas korek api yang kau gunakan untuk menyalakan lilin dihari ulang tahunku, dan aku masih menyimpan rapi tulisan-tulisan indah tentang mimpi yang tak terlaksana..

andai kau juga tahu, aku masih tidur bertemankan little monkey-mu, masih menggunakan helm kembaran kita, dan masih enggunakan henfon orange kita..

hai kamu, orang yang dulu tak pernah absen merinduiku, disebut apa rasa ini??
rasa ingat yang berujung benci, rasa benci yang berujung kehil
angan, dan rasa kehilangan berujung rindu..
pernahkah kamu merasakan itu??

Sabtu, 22 Juni 2013

Sebut saja "Tempat bersemayamnya kenangan"

"Tulisan ini untuk ikut kompetisi @_PlotPoint: buku Catatan si Anak Magang Film "Cinta Dalam Kardus" yang tayang di bioskop mulai 13 Juni 2013."

Angin padang pasir bertiup membawa
panas, fatamorgana yg tercipta laksana
angan angan yang tak pernah berujung,
cerita pilu tentang cinta kembali
terukir bersama goresan halus luka
yang membekas,, luka yang belum
sempat
tertutup kini harus kembali terkoyak,
sakit perih dan penuh kekecewaan, ya
begitulah cinta, dia hadir
menghilangkan luka, dan ia pergi
meninggalkan
luka. Aku selalu kagum dengan orang-
orang yang dengan gampangnya
menutup
hati untuk masalalu, dan membuka hati
untuk hati yang baru. Aku juga kagum
dengan senyum mengembang orang
yang sedang patah hati, senyum orang
kehilangan dan senyum orang yang
terkhianati, menurutku kesedihan itu
milik
kita sendiri dan kita hanya
berkewajiban untuk berbagi
kebahagiaan.
Senja dengan lambat membawa gelap,
mnggantikan siang yang terang penuh
keceriaan, keceriaan yang hilang larut
terbawa larutnya malam, seperti
malam, cinta itu berganti, cinta itu
dibumbui dan cinta itu berbagi. Cinta
hadir saat kita mulai nyaman dengan
orang yang dapat membuat suasana
nyaman. cinta hadir saat kamu rindu
kabarnya, dan cinta hadir saat kamu
sedih melihatnya terbaring sakit.
Aku kembali terjebak dalam sebuah
perjalanan cinta, mungkin pertama aku
hadir untuk pemanis cintanya, kedua
aku hadir sebagai bumbu-bumbu
pertengkarannya dan terakhir aku hadir
sebagai orang ketiga dalam
hubungannya. Ya ketiga, aku sadar
dengan posisi dan kedudukanku, aku
sadar
dengan status dan segala
konsekuensinya, dan aku sangat sadar
bahwa aku
bukanlah siapa2nya. Tetapi aku
tetap disini karena aku dinanti, ditunggu dan
diharapkan menghabiskan hari
bersamanya.
Pagi dan malamku mulai terasa indah
saat ia seutuhnya menjadi milikku,
menjadi satu-satunya untukku,
perasaan ini mulai melambung tinggi,
bahkan
mungkin terlalu tinggi hingga aku lupa
aku terbang diatas keterpurukan
orang. Hari demi hari aku lalui tanpa
seharipun ia lupa mengucapkan selamat
pagi, mengingatkan makan, dan
menghimbau untuk melakukan sholat.
Aku mulai
nyaman dengan keadaan dia
disampingku, mengukir cinta dan
menuliskan
kenangan indah. Kebahagiaan hariku
sudah bagaikan nyanyian di lirik lagu
dan cerita dari negri dongeng,
indaahhhhh dan menginiindahkan.. :D
Hari-hari kita lewati bersama, hingga
aku lupa kalo karma itu pasti ada, ya
Allah memang baik, suatu hari aku
bertemu dengannya berboncengan
mesra
dengan seorang wanita, ya sebut saja
“manda” namanya, ia adik angkatan
orang ya masih mempunyai status
hubungan berpacaran denganku.
dengan
sekejab segala lukisan dan tulisan indah
tentang rindu berubah jadi kelabu.
Disitu aku mulai bertanya tentang apa
salah dan kelakuanku, tentang
perbuatan yang mungkin aku lakukan,
tentang kesalahan pernyataan yang
mungkin terlontarkan. Disitu aku mulai
belajar tentang arti kehilangan,
belajar tentang arti ketidak abadian.
Dan aku belajar tentang arti
ketidaksempurnaan. Aku menegaskan
untuk mengakhiri saja hubungan ini,
mengakhiri seluruh rajutan dan
nyanyian indah tentang cinta.
Untuk
beberapa
waktu, mungkin aku masih dendam
karena emosi, tapi perlahan aku mulai
sadar, bahwa hidup itu memang
tentang perbuatan, tentang apa yang
kamu
perbuat dan tentang apa yang kamu
dapat..