Minggu, 28 April 2013

luka Memawar

aku tak kuasa berdusta untuk cinta
Seperti juga ketika bahasa dijajah makna
ketika mata dialihkan dari rupa
ketika segala indra dialihkan dari bumi
tubuhku tergasing seperti angin dilaut membadai
ruhku pun terasing dari padang hening
ketika rumput rumput dilanda sangsai

pantaikupun dijemput maut
seperti batas yang telah selesai
di ruang redup aku hidup
hanya pada pasir aku bertabir
aku hadir

tapi luka tak kunjung sirna
semakin berpihak melata tak terkira
seperti berjuta daun kirimkan perih
seperti nganga yang mengisi ruang dada

Lukaku semakin memawar bunda
seperti kerinduan putra yang tak pernah berjumpa..
tapi mata menemu..
rahasia dibatas jazirah
ada darah nista
juga asa
yang sia.. sia..